Maksud Ratu
Dalam bahasa Inggeris: Queen
Ejaan alternatif: Permaisuri
Sila ambil perhatian: Contoh di bawah adalah untuk tujuan ilustrasi sahaja dan tidak menggambarkan terjemahan atau petikan langsung. Adalah menjadi tanggungjawab anda sendiri untuk menyemak fakta untuk kebenaran.
Konsep Buddha 'Ratu'
Dalam Buddhisme, konsep "Ratu" (Permaisuri) memiliki makna beragam. Dalam tradisi Theravada, ia dapat merujuk kepada ibu Abhaya dan Cittia [1]. Ia juga dapat menjadi istri raja yang menghadapi godaan dan konflik [2].
Ratu lainnya adalah istri Raja Bimbisara, yang mengalami keinginan aneh semasa hamil [3]. Beberapa ratu berkonspirasi terhadap putranya sendiri karena nafsu [4]. Ratu juga menghormati Sang Bhagawan bersama raja [5].
Ada pula kisah tentang seorang wanita hamil kerajaan yang diculik burung [6]. Dalam Buddhisme Tibet, ratu melambangkan pengorbanan diri dan kasih sayang .
Konsep Hindu 'Ratu'
Dalam tradisi Hindu, konsep "Ratu" atau "Permaisuri" seringkali merujuk kepada figur wanita yang memiliki kedudukan penting, baik dalam aspek duniawi maupun spiritual. Dalam Vaishnavisme, istilah ini dapat menggambarkan tokoh wanita bangsawan yang terkait dengan kekuasaan dan kehidupan istana [7]. Permaisuri juga dapat mewakili dewi penting atau figur spiritual yang menguasai aspek kekayaan dan kemakmuran [8]. Dalam konteks naratif, Ratu bisa menjadi sosok yang bangga [9] atau sosok yang ingin menyaksikan tarian rasa [10].
Selain itu, Ratu dapat menjadi istri raja yang mengalami kesedihan karena perpisahan [11] atau istri dari cucu-cucu Krishna yang menderita karena ketidakhadiran-Nya [12]. Dalam Purana, Ratu seringkali memiliki peran penting dalam berbagai cerita. Ia bisa menjadi istri raja Kusika yang setia [13] atau istri raja Harishcandra yang berduka atas kematian anak dan penderitaan suaminya [14].
Sosok Ratu juga bisa menjadi ibu yang memberikan nasihat [15] dan dukungan [16]. Dalam beberapa narasi, Ratu adalah figur yang dihormati [17] dan memiliki status yang penting [18]. Kehadiran mereka dalam cerita seringkali menekankan aspek emosional dan moral.
Dalam Natyashastra, Ratu bisa menjadi istri Duryodhana yang melanggar konvensi atau karakter yang mempengaruhi alur cerita melalui mimpinya . Dalam Jyotisha, Ratu adalah istri raja yang diberikan payung dengan ukuran tertentu [19]. Dalam Dharmashastra, Ratu adalah wanita berpangkat tinggi [20]. Dalam Kavyashastra, Ratu adalah karakter yang mengatur pernikahan . Dalam beberapa narasi, Ratu adalah individu yang penuh ambisi [21], berduka [22], atau yang mengalami ujian [23]. Ratu juga dapat menjadi ibu yang tidak bersalah [24], istri yang terluka [25], atau wanita yang dicintai oleh Rama [26].
Konsep Jain 'Ratu'
Ratu Jain adalah ibu raja tanpa derita, sebuah tanda damai yang agung. Ia mengalami perkembangan janin yang mulia. [27]
Konsep Ratu dalam sumber tempatan dan serantau
Dalam sejarah, "Ratu" (atau: "Permaisuri") di Asia Selatan merujuk kepada pelbagai peranan. Ratu sebagai isteri Raja yang terpisah [28] semasa cerita. Seringkali beliau adalah isteri yang sarat mengandung dan tidak dapat menceritakan peristiwa penting [29]. Seorang ratu yang mencetuskan hukuman ke atas putera-putera raja [30]. Beliau juga boleh menjadi pemerintah wanita yang berinteraksi dengan pengemis dan Raja, memainkan peranan penting dalam naratif [31].
Peranan "Ratu" juga merangkumi mereka yang memberikan cadangan untuk menyelesaikan perselisihan dan menawarkan diri untuk menguruskan keadaan [32]. Di India, gelaran ini merujuk kepada seorang tokoh yang membuat pilihan yang membawa kepada ketidakbahagiaan [33]. Ia juga merupakan nama panggilan untuk watak wanita utama yang melambangkan keunikan [34]. Selain itu, gelaran kehormatan diberikan kepada dayang yang mempesona [35]. Permaisuri juga boleh menjadi wanita diraja yang dirasuki Yaka [36]. Terdapat juga watak yang menghadapi nasib serupa dengan Puteri [37]. Ratu adalah ibu kepada Putera [38].
Sumber dan rujukan untuk bacaan lanjut
Senarai di atas adalah berdasarkan beberapa artikel (Bahasa Inggeris) dalam agama Buddha, Hindu, Jainisme, Sejarah dan tradisi rohani yang lain. Sumber yang digunakan dan maklumat lanjut tentang maksud simbol "Ratu" boleh didapati di bawah untuk rujukan:
-) Mahavamsa door Wilhelm Geiger: ^(1)
-) Jataka tales [English], Volume 1-6 door Robert Chalmers: ^(2), ^(3), ^(4)
-) Maha Buddhavamsa—The Great Chronicle of Buddhas door Ven. Mingun Sayadaw: ^(5), ^(6)
-) Bhakti-rasamrta-sindhu door ÅšrÄ«la RÅ«pa GosvÄmÄ«: ^(7)
-) Brihad Bhagavatamrita (commentary) door ÅšrÄ« ÅšrÄ«mad BhaktivedÄnta NÄrÄyana GosvÄmÄ« MahÄrÄja: ^(8)
-) Garga Samhita (English) door Danavir Goswami: ^(9), ^(10), ^(11), ^(12)
-) Mahabharata (English) door Kisari Mohan Ganguli: ^(13)
-) Devi Bhagavata Purana door Swami Vijñanananda: ^(14), ^(15), ^(16)
-) Ramayana of Valmiki (Shastri) door Hari Prasad Shastri: ^(17)
-) Ramayana of Valmiki (Griffith) door Ralph T. H. Griffith: ^(18), ^(21), ^(22), ^(23), ^(24), ^(25), ^(26)
-) Brihat Samhita door N. Chidambaram Iyer: ^(19)
-) Manusmriti with the Commentary of Medhatithi door Ganganatha Jha: ^(20)
-) Trishashti Shalaka Purusha Caritra door Helen M. Johnson: ^(27)
-) Village Folk-tales of Ceylon (Sri Lanka), vol. 1-3 door Henry Parker: ^(28), ^(29), ^(30), ^(31), ^(32), ^(36), ^(37), ^(38)