Maksud Menyesal
Dalam bahasa Inggeris: Remorse
Sila ambil perhatian: Contoh di bawah adalah untuk tujuan ilustrasi sahaja dan tidak menggambarkan terjemahan atau petikan langsung. Adalah menjadi tanggungjawab anda sendiri untuk menyemak fakta untuk kebenaran.
Konsep Buddha 'Menyesal'
Dalam Buddhisme, "menyesal" mencerminkan emosi mendalam yang terkait dengan perbuatan lampau. Uttiya merasakan penyesalan menghadapi penyakit dalam praktik spiritualnya [1]. Dalam tradisi Theravada, penyesalan sering dikaitkan dengan pengakuan kesalahan dan kamma buruk [2]. Ajatasattu mengalami penyesalan mendalam atas kasih sayang ayahnya [3]. Penyesalan mendorong pertobatan dan perubahan [4].
Penyesalan juga dialami oleh Sudinna setelah melanggar aturan monastik [5]. Ini dapat menghambat pemahaman spiritual [6]. Dalam Mahayana, Maudgalyayana merasakan penyesalan mendalam di neraka, menyoroti konsekuensi tindakan [7].
Berbagai karakter mengalami penyesalan atas perbuatan mereka [8]. Raja Assaka menyesal setelah mengetahui kebenaran tentang ratunya [9]. Penyesalan juga diperlukan untuk penyucian perbuatan lampau [10]. Seorang biksu yang memfitnah Sariputta akhirnya mengaku bersalah [11]. Seorang biksu yang memotong rumput merasakan penyesalan [12]. Penyesalan Sudinna setelah kata-kata Tathagata mencegahnya memahami Jalan Utama [13]. Seorang gadis merasa bersalah karena mengambil kembali bunga teratai [14].
Konsep Hindu 'Menyesal'
Dalam Hindu, "Menyesal" atau penyesalan, kerap dikaitkan dengan vishada, perasaan bersalah mendalam atas perbuatan lampau, yang sangat umum dalam tradisi Vaishnava [15]. Penyesalan juga dijelaskan sebagai pengalaman Arjuna terhadap kata-kata kasarnya kepada Yudhishthira dalam Purana. Ini adalah sebuah contoh yang kuat mengenai rasa sesal mendalam [16].
Dalam konteks yang lain, Dhritarashtra mengalami penyesalan mendalam mengenai nasib para pejuangnya, memperlihatkan akibat dari tindakan mereka [17]. Bahkan, rasa bersalah atas pembunuhan brahmana juga menjadi inti penyesalan, sebagaimana yang dijelaskan dalam Purana .
Goddess juga merasakan penyesalan setelah membunuh seorang pemuja Shiva, menggambarkan emosi yang rumit . Raja, melalui Kavya, merenungkan akibat dari perbuatan jahatnya, yang berakar dari tipu daya [18]. Dalam Vedanta, penyesalan atas kesalahan yang dilakukan tidak menyiksa orang bijak, karena pemahamannya tentang Brahman [19]. Vishada, dalam Kavyashastra, menggambarkan kesedihan dan penyesalan .
Konsep Jain 'Menyesal'
Dalam Jainisme, "Menyesal" menggambarkan rasa sesal mendalam atas perbuatan lampau. Marubhuti merasa menyesal karena membongkar perilaku buruk saudaranya, mencerminkan dilema moral [20]. Citra dan Sambhuta mengalami penyesalan setelah menyadari akibat perbuatan mereka mencari makanan [21].
Shulapani merasakan penyesalan mendalam setelah menyadari konsekuensi tindakannya [22]. Individu juga merasakannya sebelum reinkarnasi, sebagai refleksi atas perbuatan mereka [23].
Konsep Menyesal dalam sumber tempatan dan serantau
Dalam sejarah India, "Menyesal" menggambarkan rasa bersalah mendalam mendorong tindakan drastik seorang Rani [24]. Vrinda pula mengalami penyesalan atas penipuan Vishnu, mendorongnya bertukar menjadi pokok Tulsi [25]. Penyesalan juga dirasai narator selepas hilang sabar, menyedari kesan kata-katanya [26].
Sumber dan rujukan untuk bacaan lanjut
Senarai di atas adalah berdasarkan beberapa artikel (Bahasa Inggeris) dalam agama Buddha, Hindu, Jainisme, Sejarah dan tradisi rohani yang lain. Sumber yang digunakan dan maklumat lanjut tentang maksud simbol "Menyesal" boleh didapati di bawah untuk rujukan:
-) Apadana commentary (Atthakatha) door U Lu Pe Win: ^(1)
-) Cetasikas door Nina van Gorkom: ^(2)
-) A Discourse on Paticcasamuppada door Venerable Mahasi Sayadaw: ^(3)
-) Jataka tales [English], Volume 1-6 door Robert Chalmers: ^(4), ^(8), ^(9)
-) Maha BuddhavamsaâThe Great Chronicle of Buddhas door Ven. Mingun Sayadaw: ^(5)
-) Milindapanha (questions of King Milinda) door T. W. Rhys Davids: ^(6), ^(13)
-) Maha Prajnaparamita Sastra door Gelongma Karma Migme Chödrön: ^(7)
-) Dhammapada (Illustrated) door Ven. Weagoda Sarada Maha Thero: ^(10), ^(11), ^(12)
-) Mahavastu (great story) door J. J. Jones: ^(14)
-) Bhakti-rasamrta-sindhu door ĆrÄ«la RĆ«pa GosvÄmÄ«: ^(15)
-) Mahabharata (English) door Kisari Mohan Ganguli: ^(16), ^(17)
-) Kathasaritsagara (the Ocean of Story) door Somadeva: ^(18)
-) Taittiriya Upanishad Bhashya Vartika door R. Balasubramanian: ^(19)
-) Trishashti Shalaka Purusha Caritra door Helen M. Johnson: ^(20), ^(21), ^(22)
-) Uttaradhyayana Sutra door Hermann Jacobi: ^(23)
-) Folklore of the Santal Parganas: ^(24)
-) Triveni Journal: ^(25), ^(26)